Friday 23 July 2010

Sárasvatī EP Launch - Story of Peter (Kembalinya Sang Biduan)

Tanggal 22 Juli 2010 menjadi tanggal bersejarah untuk seorang Risa Saraswati (mantan vokalis Homogenic) yang berhasil menggelar launching EP perdananya Story of Peter di Bumi Sangkuriang dan berhasil membuktikan bahwa dia masih bisa eksis di dunia musik walaupun telah berpisah dari Homogenic. Dan malam itu menjadi malam istimewa untuk saya karena akhirnya dapat melihat penampilan Risa diatas pentas kembali dan mendengarkan suara merdunya secara langsung. Penampilannya malam itu benar-benar menjadi obat penawar rindu bagi siapapun yang menyukai suaranya dan penampilannya di atas panggung.

Yang membuat gigs malam itu spesial adalah, selain free of charge alias GRATISAN, Sarasvatī menggandeng banyak para seniman musik indie terkenal, seperti Dimas Ario (BOTC), Egi Anggara (Cherbomb), Akew (Beside), Diantra (Hollynobody.) dan lain-lain. Didukung oleh sekelompok musik orkestra (string, brass) dan dilengkapi dengan 4 orang backing vokal. Tampil perdana Sarasvatī kala itu benar-benar all out dan kolosal.

Malam itu acara dibuka oleh penampilan 2 band indie dengan musik yang sangat kental dengan nuansa etnis, yaitu Deugalih and Folks dan Tigapagi. Deugalih and Folks menggabungkan musik pop/rock, jazz dan unsur-unsur musik Bali sedangkan Tigapagi menggabungkan musik pop dengan nada-nada pentatonis sunda. Mungkin alasan panitia mengundang 2 band indie yang musiknya kental dengan nuansa kedaerahan itu disesuaikan dengan Sarasvatī yang salah satu lagunya mengandung unsur etnis juga.

Sekitar jam 10.30 Sarasvatī naik pentas dengan dress code hitam-hitam. Setelah perkenalan singkat ia langsung menggeber lagu pertama yaitu Cut and Paste. Hm.. bunyi-bunyian drum statis di awal lagu mengingatkan saya pada Homogenic. Dilanjutkan dengan lagu ke-2 yaitu Fighting Club, Arina Mocca tampil sebagai cameo di lagu ini.

Ada hal unik di gigs malam itu yaitu penampilan dari mahasiswa seni rupa ITB yang berakting menjadi Peter, dengan kostum khusus buatan mereka. Dia berjalan dikerumunan penonton dan sukses membuat penonton bingung serta menjadi hiburan tersendiri. Ditambah lagi Risa yang memanggil-manggil nama Peter dengan eerie voice-nya, membuat saya sedikit merinding takut Peter yang asli hadir di atas panggung.

Sarasvatī mengcover lagu milik Fanky Sahilatua yang berjudul Perjalanan. Lagu itu ia dedikasikan untuk kedua orang tuanya. Saya suka cara Risa membawakan lagu itu, dan sesekali saya lihat mata Risa berkaca-kaca saat menyanyikan lagu itu, sangat menyentuh.



Lagu Bilur menjadi lagu paling mencekam yang dibawakan Sarasvatī. Dengan cahaya lampu yang remang-remang, terdengar suara dentingan piano dan munculah seorang penyinden ke pentas membawa lilin. Lagunya begitu galau. Menurut Risa, lagu ini diangkat dari kisah nyata nan tragis. Lagu ini sangat unik karena menggabungkan unsur sunda kedalamnya. Sang penyinden menyanyi dipertengahan lagu diiringi suara suling bambu dan kecapi sunda. Benar-benar perpaduan yang luar biasa dan menurut saya ini adalah lagu terbaik dari Sarasvatī.

Penampilan Sarasvatī ditutup oleh sebuah lagu yang berjudul Story of Peter yang ia dedikasikan untuk sahabat ghaib-nya Peter. Peter sang makhluk halus menjadi inspirasi Risa dalam bermusik. Wajar saja dari mulai lagu dan tema panggungnya sangat kelam, ditambah lagi suasana malam jum'at kala itu. Sedikit menyeramkan dan tidak sedikit yang merasa merinding, entah karena kedinginan, penampilan Sarasvatī yang spektakuler atau karena suasana yang kelam tadi. Over all, gigs yang sangat keren dan sebuah langkah yang berhasil oleh Sarasvatī (terutama Risa Saraswati) untuk mulai memasuki dunia musik (kembali).

Download Sarasvati - Oh I Never Know
Artikel Terkait :

No comments:

Post a Comment