Friday, 26 March 2010

Suka Duka Menggunakan M2

Sudah hampir satu tahun saya menjadi pengguna setia M2. Saya membeli starterpack-nya pada tanggal 29 Maret 2009 dan langsung saya aktifkan hari itu juga. Saat itu M2 sedang naik daun karena M2 memberikan paket layanan akses internet sepuasnya alias unlimited, bisa menggunakan handphone 3G/Edge dan pembayarannya pun seperti mengisi pulsa biasa. Intinya, M2 benar-benar menawarkan sesuatu yang instan sehingga saat itu banyak teman-teman kampus saya yang menggunakan layanan M2.

Sulit sekali mencari starterpack M2. Pertama, saya mencoba mencarinya di BEC Bandung. Di sana M2 sudah dibundling dengan modem sehingga harganya bisa mencapai di atas 1 juta. Setelah berkeliling akhirnya saya menemukan toko yang menjual starterpack M2-nya saja. Saya benar-benar kaget, starterpack M2 Broom Unlimited di jual seharga Rp. 250.000. Tadinya saya berniat membelinya karena sudah lelah mencari tetapi teman saya menyarankan untuk membelinya di tempat lain di luar BEC. Akhirnya saya dapatkan M2 Broom Extra seharga Rp. 180.000.

Yang membuat saya bertahan menggunakan M2 adalah belum ada lagi provider GSM yang lebih baik dan lebih murah daripada M2 dan M2 bisa dipakai di HP saya jadi bisa mobile internet dimana pun dan kapan pun. Katanya 3 pun mengeluarkan paket internet unlimited dengan harga yang murah, sayangnya jaringannya masih jelek sehingga saya tidak tertarik.

Satu hal yang saya sangat benci tentang M2 adalah telah menipu konsumen! Di kertas petunjuk tarifnya dikatakan bahwa, "ANDA AKAN MENIKMATI KECEPATAN AKSES UP TO 256 Kbps SAMPAI DENGAN PEMAKAIAN 2.5 GB. DIMANA KEMUDIAN SETELAH 2.5GB KECEPATAN AKSES AKAN MENURUN UP TO 64Kbps SAMPAI VOLUME PEMAKAIAN YANG TIDAK TERBATAS". Memang benar setelah 2.5 GB kecepatan akan turun menjadi 64 Kbps, tapi itu TERBATAS!!. Setelah menggunakan kecepatan 64 Kbps sampai kira-kira 1 GB, KECEPATAN M2 DIKURANGI MENJADI 16 Kbps!! Saya benar-benar kesal dan sempat mengutuk M2. Perusahaan yang benar-benar menipu konsumen. Saya konsumen dan saya merasa dirugikan. Saya rasa bukan saya saja yang merasa kesal.

Akhirnya saya tetap menggunakan M2 sambil mencari-cari layanan mana yang terbaik diantara yang terburuk. Sempat melirik SMART dan mungkin akan beralih pada provider yang satu ini. Saya masih sabar menggunakan M2 (jarang loh orang sabar kaya gw!), biarkan kasus penipuan yang unlimited 64 Kbps menjadi 16 Kbps itu ditanggung oleh perusahaan penyedia layanan M2 dan Allah akan membalas perbuatan mereka suatu saat kelak. Amin.

No comments:

Post a Comment